Senin, 14 Januari 2013

Jenis - jenis Tata Letak Fasilitas


 




Perencanaan Fasilitas
Selama beberapa tahun belakangan ini,  perencanaan fasilitas menjadi topik yang  hangat dan menjadi salah satu bahasan di  media penerbitan, seminar-seminar  maupun dalam penelitian-penelitian. Subjek  perencanaan fasilitas sangat kompleks dan  luas dan banyak digunakan oleh orang yang  bergerak/berprofesi insinyur baik dari teknik  sipil, elektro, industri maupun mesin. Begitu  juga arsitek, konsultan, kontraktor,  pengembang perumahan, manajer,  perencana perkotaan, menjadikan  perencanaan fasilitas sebagai salah satu  faktor utama dalam aktivitas pekerjaannya.
Pengertian perencanaan fasilitas dapat  dikemukakan sebagai proses perancangan  fasilitas, perencanaan, desain dan susunan  fasilitas, peralatan phisik dan manusia yang  ditujukan untuk meningkatkan efisiensi  produksi dan sistem pelayanan. Aplikasi  perencanaan fasilitas dapat ditemukan  pada perencanaan layout sekolah, rumah  sakit, bagian perakitan suatu pabrik,  gudang, ruang bagasi di pelabuhan udara,  kantor-kantor, toko-toko dan sebagainya.
Perencanaan fasilitas merupakan  rancangan dari fasilitas-fasilitas industri  yang akan didirikan atau dibangun. Di dunia  industri, perencanaan fasilitas dimaksudkan  sebagai rencana dalam penanganan  material (material handling) dan untuk  menentukan peralatan dalam proses  produksi, juga digunakan dalam  perencanaan fasilitas secara keseluruhan.  Ada dua hal pokok dalam perencanaan  fasilitas yaitu, berkaitan dengan  perencanaan lokasi pabrik (plant location)  dan perancangan fasilitas produksi yang  meliputi perancangan struktur pabrik, perancangan tata letak fasilitas dan perancangan sistem penanganan material 







Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Aliran Produksi
(Product Layout atau Production Line Product)

 Product layout dapat didefenisikan sebagai metode atau cara pengaturan dan   penempatan semua fasilitas produksi yang diperlukan ke dalam suatu departemen tertentu atau khusus. Suatu produk dapat dibuat/diproduksi sampai selesai di dalam departemen tersebut. Bahan baku dipindahkan dari stasiun kerja ke stasiun kerja lainnya di dalam departemen tersebut, dan tidak perlu dipindah-pindahkan ke departemen yang lain. 
 Dalam product layout, mesin-mesin atau alat bantu disusun menurut urutan proses dari suatu produk. Produk-produk bergerak secara terus-menerus dalam suatu garis perakitan. Product layout akan digunakan bila volume produksi cukup tinggi dan  variasi produk tidak banyak dan sangat sesuai untuk produksi yang kontinyu. Tujuan dari tata letak ini adalah untuk mengurangi proses pemindahan bahan dan  memudahkan pengawasan di dalam aktivitas produksi, sehingga pada akhirnya terjadi penghematan biaya.
Keuntungan tipe product layout adalah:
1.      Layout sesuai dengan urutan operasi, sehingga proses berbentuk garis.
2.      Pekerjaan dari satu proses secara langsung dikerjakan pada proses berikutnya, sebagai akibat inventori barang setengah jadi menjadi kecil.
3.      Total waktu produksi per unit menjadi pendek.
4.       Mesin dapat ditempatkan dengan jarak yang minimal, konsekuensi dari operasi ini adalah material handling dapat dikurangi
Sedangkan kerugian dari product layout adalah:
1.      Kerusakan dari satu mesin akan mengakibatkan terhentinya proses produksi.
2.      Layout ditentukan oleh produk yang diproses, perubahan desain produk memerlukan penyusunan layout ulang.
3.      Kecepatan produksi ditentukan oleh mesin yang beroperasi paling lambat.
4.      Membutuhkan supervisi secara umum tidak terspesifikasi.
5.      Membutuhkan investasi yang besar karena mesin yang sejenis akan dipasang lagi kalau proses yang sejenis diperlukan.


Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Fungsi atau Macam Proses
(Process Layout)

Dalam process/ functional layout semua operasi dengan sifat yang sama dikelompokkan dalam departemen yang sama pada suatu pabrik/industri. Mesin, peralatan yang mempunyai fungsi yang sama dikelompokkan jadi satu, misalnya semua mesin bubut dijadikan satu departemen, mesin bor dijadikan satu departemen dan mill dijadikan satu departemen. Dengan kata lain material dipindah menuju deprtemen-departemen sesuai dengan urutan proses yang dilakukan.
Kelebihan atau keuntungan menggunakan layout tipe ini adalah:
1.      Penggunaan mesin dapat dilakukan dengan efektif, konsekuensinya memerlukan sedikit mesin.
2.      Fleksibilitas tenaga kerja dan fasilitas produksi besar dan sanggup berbagai macam jenis dan model produk.
3.      Investasi mesin relatif kecil karena digunakan mesin yang umum (general purpose)
4.      Keragaman tugas membuat tenaga kerja lebih tertarik dan tidak bosan.
5.      Adanya aktivitas supervisi yang lebih baik dan efisien melalui spesialisasi pekerjaan, khususnya untuk pekerjaan yang sulit dan memerlukan ketelitian yang tinggi.
6.      Mudah untuk mengatasi breakdown pada mesin, yaitu dengan cara memindahkannya ke mesin yang lain dan tidak menimbulkan hambatan-hambatan dalam proses produksi.
Sedangkan sisi kelemahan atau kekurangannya adalah:
1.      Aliran proses yang panjang mengakibatkan material handling lebih mahal karena aktivitas pemindahan material. Hal ini disebabkan karena tata letak mesin tergantung pada macam proses atau fungsi kerjanya dan tidak tergantung pada urutan proses produksi.
2.      Total waktu produksi lebih panjang.
3.      Inventori barang setengah jadi cukup besar, jadi menyebabkan penambahan tempat.
4.      Diperlukan keterampilan tenaga kerja yang tinggi guna menangani berbagai macam aktivitas produksi yang memiliki variasi besar.
5.      Kesulitan dalam menyeimbangkan tenaga kerja dari setiap fasilitas produksi karena penempatan mesin yang terkelompok.


Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Kelompok Produk
(Group Technology Layout)

Tipe tata letak ini, biasanya komponen yang tidak sama dikelompokkan ke dalam satu kelompok berdasarkan kesamaan bentuk komponen, mesin atau peralatan yang dipakai. Pengelompokkan bukan didasarkan pada kesamaan penggunaan akhir. Mesin-mesin dikelompokkan dalam satu kelompok dan ditempatkan dalam sebuah manufacturing cell.
Kelebihan tata letak berdasarkan kelompok teknologi ini adalah:
1.      Karena group technology memanfaatkan kesamaan komponen/produk maka dapat mengurangi pemborosan waktu dalam perpindahan antar kegiatan yang berbeda.
2.      Penyusunan mesin didasarkan atas family produk sehingga dapat mengurangi waktu set up, mengurangi ongkos material handling dan mengurangi area lantai produksi.
3.      Apabila ada urutan proses yang terhenti maka dapat dicari alternatif lain.
4.      Mudah mengidentifikasi bottlenecks dan cepat merespon perubahan jadwal.
5.      Operator makin terlatih, cacat produk dapat dikurangi dan dapat mengurangi bahan yang terbuang.
Seperti halnya tipe tata letak fasilitas yang lain, tipe tata letak berdasarkan kelompok produk juga mempunyai kekurangan-kekurangan yaitu:
1.      Utilisasi mesin yang rendah.
2.      Memungkinkan terjadinya duplikasi mesin.




Sumber : Skripsi I. MADE ARYANTHA ANTHARA ,Jurusan Teknik Industri: Universitas Komputer Indonesia

Jumat, 14 September 2012

Definisi dan Tujuan Perencanaan Fasilitas




Pengertian

Pabrik atau dalam istilah asing dikenal dengan istilah factory atu plant, adalah tempat dimana faktor-faktor produksi seperti manusia, mesin dan fasilitas atau peralatan produksi, material , energi uang atau modal, informasi dan sumber daya alam dikelola bersama-sama dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan suatu produk atau jasa secara efektif, efisiensi dan aman (sritomo wignjoesoebroto hal 1). Istilah pabrik ini sering dihubungkan denan industri, meskipun industri sebenarnya memiliki pengeryian yang lebih luas. Pabrik pada dasarnya merupakan salah satu jenis industri yang terutama akan menghasilkan produk jadi (finished good product), seperti halnya yang dijumpai dalam industri manufaktur.

Industri manufaktur (the manufakturing industries), yaitu industri yang memproses bahan baku guna dijadikan bermacam-macam bentuk atau model produk, baik yang  masih berupa produk setengah jadi (semi finished good). Disini akan terjadi suatu transformasi proses baik secara fisik ataupun kimiawi terhadap input material dan akan memberi nilai tambah terhadap material tersebut.

Secara umum desain pabrik ini dapat didefinisikan sebagai “the overall esign of enterprice”. Selanjutnya dengan tata letak pabrik aktivitas perencanaan disini lebih terbatas, yaitu sekedar suatu perencanaan atau pengaturan berlangsungnya proses produksi secara optimal. Dari definisi tersebut diatas jelas lah bahwa perencanaan tata letak pabrik adalah merupakan salah satu aktivitas yang harus dilaksanakan didalam desain pabrik secara keseluruhan. 
Didalam perencanaan fasilitas pabrik ada dua hal pokok yang penting yaitu pertama berkaitan dengan perencanaan lokasi pabrik (plant location) yaitu penetapan lokasi dimana fasilitas-fasilitas produksi harus ditempatkan dan yang kedua adalah perancangan fasilitas produksi (facilities design) yang akan meliputi perancangan struktur bangunan (structure design) , perancangan tata letak fasilitas produksi (facilities plant layout design) dan perancangan sistem pemindahan material. Secara skematis dan hirarki dari perencanaan fasilitas pabrik tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:






 
Tujuan Tata Letak Fasilitas

                  Secara garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik adalah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang faling ekonomis untuk operasi produksi aman dan nyaman sehingga akan dapat menaikan moral kerja dan performance dari operator. Lebih baik lagi suatu tata letak yang baik akan dapat memberikam keuntungan –keuntungan dalam sistem produksi, yaitu dalam Sritomo Wignjosoebroto hal 69 antara lain sebagai berikut:



 Menaikan ouput produksi :
 Biasanya suatu tata letak yang baik akan memberikan output yang lebih besar.

 Mengurangi waktu tunggu :
 Mengatur keseimbangan antara waktu operasi produksi dan beban dari masing-masing departemen adalah bagian kerja dari mereka yang bertanggung jawab terhadap desain tata letak pabrik.

 Mengurangi proses permindahan bahan :
 Pada beberapa kasus maka biaya untuk proses pemindahan bahan ini bisa mencapai 30% sampai 90 dari total biaya produksi dengan mengingat pemindahan bahan yang sedemikian besarnya maka mereka yang bertanggung jawab usaha perencanaan dan perancangan tata letak pabrik akan lebih menekankan desainnya pada usaha-usaha memindahkan akitivitas-aktivitas pemindahan bahan pada saat proses produksi berlangsung.

 Penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang dan service :
Jalan lintas material yang menumpuk, jarak antara mesin-mesin yang berlebihan, dan lain-lain, semuanya akan menambah area yang dibutuhkan untuk pabrik.

 Pendaya gunaan yang lebih bear dari pemakaian mesin, tenaga kerja dan fasilitasproduksi lainnya : 
Faktor-faktor pemanfaatan mesin, tenaga kerja dan lain-lain dalah erat kaitannya dengan biaya produksi.

 Menguranagi inventory in process :
Sistem produksi pada dasarbya menghendaki sedapat mungkin bahan baku untuk berpindah dari suatu operasi langsung ke operasi berikutnya secepatcepatnya dan berusaha mengurangi tumpukan bahan setengah jadi.

 Proses manufakturing yang lebih singkat :
Dengan memperpendek jarak antara operasi satu dengan operasi berikutnya dan mengurangi bahan yang menunggu serta storage yang tidak diperlukan berpindah dari suatu tempat ketempat yang lainnyadalam pabrik akan juga bisa diperpendek sehingga secara total waktu produksi akan dapat pula diperpendek.

 Mengurangi resiko bagi K3 dari operator :
Perencanaan tata letak pabrik adalah juda ditunjukan untuk membuat suasana kerja yang nyaman dan aman bagi operatornya.

 Memperbaiki moral dan kepuasan kerja :
Pada dasarnya orang menginginkan untuk bekerja dalam suatu pabrik yang segala sesuatunya diatur secara tertib, rapi dan baik.

 Mempermudah aktivitas supervise :
Tata letak pabrik yang terencana baik akan dapat mempermudah aktivitas supervisi.

 Mengurangi kemacetan dan kesimpang siuran :
Material yang menunggu, gerakan pemindahan yang tidak per;u, serta banykanya perpotongan dari lintasan yang ada akan menyebabkan kesimpang-siuran yang akhirnya akan membawa kearah kemacetan.

 Mengurangi faktor yang bisa merugikan dan mempengaruhi kualitas dari bahan baku atauoun barang jadi :
Tata letak yang direncanakan secara baik akan dapat mengurangi kerusakan-kerusakan yang bisa terjadipada bahan baku ataupun produk jadi.

 

 sumber :